+ BAHASA INDONESIA

+ BAHASA INDONESIA

Serigala Stoner Biang Kerock Bergabung, Line Up Nusantararock Makin Ganas Nih!

SISIKOTA.COM: Event metal bertajuk Nusantarock kayaknya boleh deh disebut sebagai event metal terbesar yang bakal tayang menuju penghujung tahun 2023 ini. Cukup lama perhelatan pesta musik metal tak muncul di Kaltim dan Nusantarock nampaknya bakal menjadi jawaban terangnya.

 

Dari laman resmi instagramnya @nusantarock, sejumlah band beken telah mengkonfirmasi kehadirannya untuk perhelatan yang rencananya bakal digelar di Parkir GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda 9 September 2023 nanti ini. Dalam daftar line up resminya, telah tervalidasi nama Dead Squad, Edane, Stereo Wall, Kapital, Malvomed, Prematurial, Tahu Tektek hingga DAF.

 

Satu band lagi yang juga telah masuk dalam line up resmi dan cukup layak ditunggu-tunggu comebacknya ke panggung metal adalah pasukan serigala stoner, Biang Kerock (BK). Jika mengamati skena rock di Kaltim, tak banyak band beraliran stoner rock yang eksis hingga hari ini. BK boleh dibilang pemimpinnya untuk skena ini di kaltim.

 

Band asal kota kreatif Tenggarong ini terhitung cukup lama tidak naik panggung. Memvakumkan diri hampir 5 tahun lebih untuk memberi kesempatan kepada para personilnya, David Haka (Lead Vocal/Electric Guitar), Rizky (Lead Guitar), Gebess (Bass) dan Angga Muhammad (Drums) menata ulang bisnis masing-masing pasca serangan covid 19 beberapa waktu lalu. Ini memang sisi realistik menjadi seorang musisi di Kaltim yang atmosfir musiknya tak semegah dan selengkap kota-kota besar seperti Jakarta, bandung, Surabaya atau Jogja. Mesti pandai mengelola realitas dan fantasi soal kemapanan dalam hal seni.

 

Frontman BK, David Haka sendiri sebetulnya boleh dibilang adalah anomali dari tubuh BK sendiri karena sehari-harinya ia adalah seorang pegawai negeri. Pada sisi ini tentu saja ia adalah seorang pegawai negeri dengan banyak pengecualian karena kecintaan sekaligus “kebengalan”nya mengkritisi fenomena sosial politik negeri konoha dengan lirik-liriknya yang “nyablak”. Masih ingat kan lagu “Trendsetter Teknologi” yang dengan vulgarnya mengolok-olok gaya hidup alay anak-anak muda era 2010-an?. Lagu itu kayaknya masih cukup update buat didengarkan di era sekarang.

 

Bagaimanapun, Nusantarock mestinya adalah siraman rohani yang segar bagi penikmat musik metal di Kaltim bulan depan, dan Biang Kerock dengan segala kerusuhan musik dan aksi panggungnya menjadi salah satu band yang layak di noted keras jadwal tampilnya. ***(tim redaksi)

Rizky Japran Rilis Resmi Single Perdananya Bulan Depan, Mari Bersiap Untuk Serangan Dangdut Elektronik Dari Balikpapan

SISIKOTA.COM: Mari bersiap untuk serangan dangdut elektronik dari selatan Kalimantan Timur karena Rizky Japran kabarnya sudah menjadwalkan untuk merilis single perdananya di bulan September nanti.

 

“Bulan depan ya, 30 September rilis resminya di semua flatform musik digital” kata Rizky saat kami hubungi via direct message instagramnya, @rizkyasysyarfi baru-baru ini.

 

Beberapa bulan lalu, Rizky sempat memperkenalkan lagu berjudul “Sedoet Sedoet” secara terbatas. Tak disangka, lagu yang ia garap bersama beberapa musisi band lokal di Balikpapan ini mendapatkan atensi yang cukup besar dari penikmat musik Kaltim. dari situ, ia kemudian menggarap lebih serius lagu ini lalu menjadwalkannya untuk bisa dirilis secara digital agar bisa dinikmati lebih banyak lagi audiens Indonesia.

 

kata Sedot menurut Rizky terinspirasi dari istilah “sedot gan” yang dulu sering digunakan oleh warga kaskus kalau berkomunikasi tetapi sesungguhnya semangat lagu tersebut hendak menyindir prilaku koruptif para pejabat negeri ini.

 

“Ya, lebih condong ke arah satiran soal korupsi hahahaha…biarin multi tafsir” ujarnya. “Aku pengen kawan-kawan komunitas musik semangat lagi, mau manasin mereka lagi, aku komporin biar semua bikin single lagi hahaha….” tambahnya.

 

Rizky Japran sendiri boleh dibilang seniman senior di Balikpapan. Sebagai seorang sineas, ia membina banyak komunitas film lokal sejak tahun 2000-an disamping tetap bersenang-senang dengan hobbynya bermusik. Ia juga merupakan bagian penting dari pergerakan komunitas kreatif Balikpapan. Sampai hari ini, ia masih tercatat sebagai Ketua Sineas Balikpapan dan Koordinator Daerah Indonesia Creative Cities Network (ICCN). ***(tim redaksi)

Kisah Pangeran Adji Deck (Bagian 2) : Dipaksa Aparat Menyaksikan Aksi Pembakaran Benda Pusaka Kutai

SISIKOTA.COM : Kami meminta informasi langsung kepada sejarawan Muhammad Sarip tentang ketokohan Pangeran Adji Deck. Karena cukup panjang, cerita berikut kami bagi dalam beberapa bagian dengan tujuan untuk memudahkan pembaca menghayati detail pengalaman sang sejarawan berinteraksi langsung dengan sesepuh Keraton Kutai Kertanegara tersebut.

 

Pada subuh hari di bulan Agustus 1964 sekelompok orang berseragam tentara masuk ke istana Tenggarong. Sultan Parikesit dan sejumlah kerabat dibawa paksa ke Balikpapan dan dipenjarakan di sana. Beberapa properti kerton dirusak. Menurut Adji Deck –sebagaimana dituturkan kepada saya pada 20 Maret 2022-, dengan rasa pilu Sultan Parikesit mempertanyakan mengapa dirinya ditangkap dan dipenjarakan oleh militer pada tahun 1964. Sultan Parikesit bingung karena merasa tidak berbuat kesalahan apa-apa terhadap negara. Tidak ada pernyataan, sikap atau aktivitas Sultan yang terindikasi makar atau melawan pemerintah.

 

Usai keruntuhan orde lama dan hilangnya kekuasaan Presiden Sukarno, nasib Kesultanan Kutai juga tidak lebih baik. Keraton Kutai malah diakuisisi oleh pemerintah Orde Baru untuk dijadikan museum pada tahun 1971. Informasi resmi bahwa keraton beton yang dibangun tahun 1936 itu diganti rugi oleh pemerintah RI kepada Sultan Parikesit senilai Rp64 juta.

“Sultan Parikesit terpaksa menerima saja keraton Kutai diambil alih pemerintah karena masih trauma dengan tragedi yang menimpa Sultan dan keluarganya” ujar Adji Deck.

 

Sikap Penolakan tidak ditempuh Sultan Parikesit karena lebih mempertimbangkan aspek kemaslahatan dan keselamatan keluarga. Adji Deck juga bercerita tentang pengalamannya ditahan aparat. Dari tahanan di Tenggarong, Adji Deck dan para kerabat diangkut ke Samarinda, tepatnya ke lapangan Kinibalu di belakang kantor Gubernur Kaltim. Mereka diberi tahu keperluannya untuk menghadiri rapat raksasa oleh militer. Adji Deck lupa dan tidak bisa memastikan kapan tanggal kejadiannya. Namun, saya memperoleh data autentik dari dokumen yang kini berada di Jakarta bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat 21 Mei 1965.

 

Setibanya di lapangan, ternyata Adji Deck dan masyarakat disuruh menyaksikan aksi pembakaran benda-benda pusaka Kutai. Adji Deck mengaku, menyaksikan juga lembaran catatan sejarah dan silsilah Kutai yang dibakar. Dalam foto dokumentasi yang dijepret oleh wartawan Antara, tampak atribut Sultan Kutai seperti baju kebesaran, mantel, setorong, payung ubur-ubur dibakar ditengah lapangan.

“Waktu itu kami dipaksa meneriakkan kata bakar-bakar, supaya seolah-olah pembakaran pusaka Kutai itu atas kehendak masyarakat itu sendiri. Saya terpaksa berteriak bakar padahal dalam hati saya menangis” kenang Adji Deck menyesali tragedi tersebut.

 

Lima hari setelah mewawancarai Adji Deck, saya menghadiri undangan rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda. Usai rapat, seorang staf Disdikbud Bidang Kebudayaan menginfokan bahwa pada 2022 ada penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) tingkat Provinsi Kaltim untuk para tokoh pegiat bidang seni dan budaya. Mekanismenya, usulan kandidat penerima direkomendasikan oleh Disdikbud tingkat kota/kabupaten kepada Disdikbud Provinsi. Staf dinas tersebut meminta info dari saya tentang nomine yang berpeluang.

 

Hanya satu nama tokoh yang saya sampaikan kepada staf Disdikbud Samarinda. Saya sebut untuk kategori Pelestari Adat Istiadat. Saya yakinkan dengan portofolio dan kesepuhannya tokoh ini niscaya unggul. Sekitar dua bulan berikutnya terdapat delapan nama kandidat lain dari Samarinda, Kukar dan Paser untuk kategori yang sama. Sembilan kategori lainnya memunculkan 25 nama kandidat. Selanjutnya tim juri yang ditugaskan Disdikbud Kaltim memverifikasi dan menilai tiap calon. Akhirnya, pada malam Anugerah Kebudayaan Indonesia Kaltim 15 November 2022, Gubernur H. Isran Noor memberikan penghargaan AKI Kaltim kategori Pelestari Adat Istiadat kepada Adji Achmad Dick Belly. Inilah nama yang saya usulkan itu. Tentu saja, hasil ini berkat proses normatif yang dikerjakan oleh putra dan kerabat Adji Deck, termasuk dukungan dari Sultan Adji Muhammad Arifin. (Muhammad Sarip-selesai).

Pesan Mulia Gubernur Isran Noor Dihadapan Para Pengusaha: Jangan (Sampai) Baru Jadi Pengusaha Sudah Mau Beristri 5

SISIKOTA.COM: Gubernur Kalimantan Timur menggambarkan dengan lugas potensi bisnis yang bisa dikerjasamakan oleh pengusaha dengan Pemerintah Provinsi Kaltim. Salah satunya, bisnis ekspor karbon dioksida. Tapi ada celetukan menarik dari sang Gubernur untuk para pengusaha.

 

“Jangan (sampai) baru jadi pengusaha sudah mau beristri 5” katanya dengan mimik serius di hadapan Ketua KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, Ketua KADIN Kalimantan Timur Dayang Donna Farouk, para perwakilan KADIN se-Indonesia serta puluhan pengusaha yang tergabung dalam KADIN Kaltim belum lama ini di Balikpapan. Celetukan Isran ini langsung disambut tawa renyah serta tepuk tangan seluruh audiens yang hadir dalam acara tersebut. Tampak pula hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Imam Sugianto M.Si serta Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Tri Budi Utomo.

 

Lewat pernyataannya tersebut Isran Noor seolah ingin menegaskan bahwa betapa banyaknya peluang bisnis yang muncul sejalan dengan dimulainya pembangunan kawasan IKN yang seharusnya mendapatkan atensi lebih serius dari para pengusaha. Menurut Isran Noor, Kaltim masih memiliki banyak peluang usaha yang belum dikelola secara maksimal di berbagai sektor. Karena itu ia ingin KADIN lebih jeli memanfaatkan peluang tersebut. Ia mencermati, KADIN memiliki banyak celah untuk berperan dan berkontribusi membangun perekonomian Kaltim. Salah satunya bisnis di sektor karbon.

 

“KADIN harus memanfaatkan peluang bisnis di sektor (ekspor) karbon” katanya. Pernyataan itu ia sampaikan saat acara Pelantikan Pengurus KADIN Provinsi Kalimantan Timur 16 Agustus 2023 lalu di Grand Ballroom Hotel Novotel Balikpapan. Selain dihadiri oleh Ketua KADIN Indonesia Arsjad Rasjid beserta sejumlah pengurus pusat KADIN, acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan pengusaha dari seluruh provinsi di Indonesia yang tergabung didalam KADIN. Tampak pula hadir beberapa pejabat tinggi wilayah Kaltim termasuk Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono.

 

Gubernur Kaltim Isran Noor sejauh ini memang dikenal memiliki gaya komunikasi cukup unik yang kerap ia tunjukkan baik dalam acara-acara formal maupun interaksinya secara langsung dengan publik. Dalam beberapa kesempatan pernyataan-pernyataannya bahkan terkesan agak nyeleneh dan cukup berani, Misalnya ketika beberapa waktu lalu ia melontarkan pernyataan siap membiayai pembangunan IKN jika pemerintah pusat tak mampu mencari investor.

 

Terkait peluang bisnis ekspor karbon sebagaimana yang disampaikannya pada forum tersebut, Isran nampak ingin memberi titik tekan khusus di hadapan para pengusaha. Ia menyebut, sudah sekitar 32 juta karbon berhasil dihasilkan Kaltim hingga tahun 2020. Ia bahkan juga telah membuka kemungkinan hubungan kerjasama ekspor dengan sejumlah negara termasuk Brazil yang baru saja dikunjunginya.

 

Dilansir dari korankaltim.com, hingga saat ini Kaltim telah memperoleh kompensasi ekspor dari sekitar 29 juta dollar atau setara dengan 500 milyar dari eropa. Nilai sebesar itu menurutnya baru merupakan realisasi kompensasi tahap pertama dan masih akan ada tahap kedua. Harga pasaran karbon ini sendiri di eropa menurut Isran bisa mencapai angka 30 sampai 45 dollar per ton.***(tim redaksi)

PILIH BAHASA

+ BAHASA INDONESIA

CARI

PERISTIWA TERKINI

+ BAHASA INDONESIA

TONTON

PERISTIWA TERKINI