SISIKOTA.COM: Pertarungan di ajang Pilpres 2024 bukan saja soal persaingan popularitas atau adu taktik dari tiga tim pemenangan Bakal Calon Presiden (Bacapres) tetapi juga melibatkan jaringan sosial politik diluar tim resmi Bacapres. Jaringan militer dan keamanan adalah salah satu elemen yang punya peranan penting.
Makin dekat hari pemilihan presiden RI periode 2024-2029, makin terlihat menyempit aja peta dukungan jaringan militer terhadap para Bacapres. Ini bikin pertarungan Pilpres kali ini jadi makin seru sih. Sejumlah jenderal purnawirawan dari institusi TNI maupun Polri yang dipercaya masih memiliki pengaruh cukup kuat di institusinya mulai secara terang-terangan menyatakan dukungannya. Beberapa diantaranya bahkan membentuk tim khusus guna menegaskan dukungan mereka.
Dari ketiga nama Bacapres yang telah resmi mendaftar, hanya Prabowo Subianto yang memiliki latar belakang militer. Prabowo adalah mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) di era kepemimpinan Presiden Soeharto meski terhitung hanya menjabat selama kurang lebih 2 bulan. Sebelumnya, Prabowo merupakan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopasus).
Berdasarkan data dari katadata.co.id, Dari jajaran partai koalisinya, terdapat nama Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono yang berada dibelakang Prabowo. Nama Jenderal TNI (Purn) Subagyo hadi Siswoyo, Jenderal TNI (Purn) Arri Sujono, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, Brigjen TNI (Purn) Surya Darma dan Komjen TNI (Purn) M. Iriawan juga masuk dalam barisan pendukung Prabowo. Selain nama-nama tersebut, terdapat juga beberapa nama mantan petinggi Polri yang mendukung Prabowo seperti Komjen Pol (Purn) Ari Dono Sukmono dan Komjen Pol (Purn) Condro Kirono. Prabowo juga mendapat dukungan dari Marsma TNI (Purn) Zapanta Boes dan Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, mantan Kepala Staf TNI AU era pemerintahan Presiden SBY.
Sementara itu dari kubu Anies Baswedan, muncul juga sejumlah nama beken mantan petinggi militer yang sudah secara terbuka menyatakan dukungannya. Yang paling beken mungkin adalah Letjen TNI (Purn) Sutiyoso atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bang Yos. Bang Yos adalah mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode, sejak tahun 1997 hingga 2007. Selain Bang Yos, terdapat juga beberapa nama lain dari kalangan TNI seperti Letjen TNI (Purn) Fachrul Razi, Mayjend TNI (Purn) Soenarko, Mayjen TNI (Purn) Syaiful Rizal, Mayjen TNI (Purn) Hartomo, Mayjen TNI (Purn) Gadang, Marsda TNI (Purn) Muhammad Syauqi Alaydrus, Marsda TNI (Purn) Iman Sudrajat dan Laksma TNI (Purn) Hendri Suprianto. Terdapat juga nama mantan petinggi Polri yaitu Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf.
Nama-nama jenderal pendukung Ganjar Pranowo juga tak kalah mentereng. setidaknya ada empat nama mantan petinggi Polri yang bertengger di jajaran supporter Ganjar yaitu Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar, Jenderal Pol (Purn) Bambang Hendarso Danuri, Jenderal Pol (Purn) Suroyo Bimantoro dan Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono. Dukungan ini nampak makin mentereng kalau melihat daftar nama-nama purnawirawan TNI seperti nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andhika Perkasa, Letjen TNI (Purn) Joni Supriyanto dan Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito termasuk nama-nama petinggi garda Laut dan Udara TNI seperti Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriyatna dan Laksdya TNI (Purn) Agus Setiaji.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin, sebagaimana dilansir dari news.detik.com, para purnawirawan memiliki kekuatan politik tersendiri. Selain ketokohannya, mereka memiliki jaringan di daerah-daerah tempat berdinas. Selain itu, mereka dinilai menguasai segala aspek informasi tentang daerah tempat dinasnya dahulu. Informasi dan jaringan itu sangat berguna untuk memetakan kebutuhan paslon yang didukung***(Tim Redaksi)